Wednesday, April 12, 2017

Tuhan, Maafkan Kami yang Tidak Bisa Mencari Pekerjaan Halal 100%

Sumber gambar: darulabrar.org

Sebuah kabar mengejutkan perihal bubarnya salah satu website legendaris tanah air, yaitu "mojok(dot)co" sempat membuat para pembaca setianya bingung kelimpungan, serta galau gundah gulana. Hal tersebut mungkin cukup wajar karena mojok.co dapat dikatakan sebagai salah satu media alternatif paling diminati di dunia maya, pada masanya. Artikel-artikelnya yang agak nyeleneh, nakal, menggelitik, dan tak jarang mampu menginspirasi adalah alasannya.

Para pembaca setia dan penulis-penulisnya tentu sempat bingung kira-kira kemana semua artikel-artikel yang pernah diterbitkan oleh mojok.co akan dilabuhkan. Ada ratusan artikel yang sudah terbit di sana, apa iya 'dibumihanguskan' begitu saja? Beberapa pembaca memutuskan untuk menyimpan, copy-paste, save ke microsoft word sebagai kenang-kenangan, tak terkecuali saya.

Satu-satunya artikel yang saya save adalah artikel yang merupakan salah satu karya dari mbak Fransisca Agustin, yang berjudul:

"Tuhan, Maafkan Kami yang Tidak Bisa Mencari Pekerjaan Halal 100%"

Alasan mengapa saya memilih artikel ini adalah karena menurut saya ini adalah salah satu artikel paling 'ngena' yang pernah saya baca di dunia maya. Setelah membacanya, entah, saya semakin merasa bahwa salah satu kunci penting ketenangan hidup, ketentraman batin, atau mungkin perdamaian dunia (?) ada pada pengaplikasian sifat "Tawadhu".

Tawadhu, secara sederhana dapat diartikan sebagai "Rendah Hati" atau "Tidak Sombong". Yap, buat apa sombong dan tinggi hati? Apa iya hidup kita sudah benar? Boleh jadi kita memang punya uang banyak dan karir yang cemerlang nan 'mentereng ngejreng' tapi apa iya Tuhan ridho dengan semua itu? Jangan-jangan malah menjadi beban buat di akhirat kelak? 

Mungkin itulah mengapa Tuhan memerintahkan kita untuk berzakat dan bersedekah, sebagai sarana berbagi terhadap sesama manusia dan menyucikan harta. Namun, jika pun kita telah melaksanakan kegiatan berzakat dan bersedekah, apakah kita masih boleh bersombong ria? Saya rasa tetap tidak. Ya, kembali ke paragraf sebelumnya, karena kita tetap tidak dapat mendaku sebagai orang paling benar di dunia. CMIIW.

Imam Asy Syafi’i berkata, “Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah menampakkan kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah menampakkan kemuliannya.” (Syu’abul Iman, Al Baihaqi, 6: 304)

Sudah-sudah… sebelum saya dikira pemuka agama dan berdatangan job-job untuk naik mimbar di khotbah Jumat, mari kita simak saja bersama isi artikel dari mbak Fransisca Agustin yang saya maksudkan! Selamat membaca :D

=================================================================

Bagaimana mungkin kami harus memeriksa semua itu sebelum menerima job? Berapa banyak keluarga pengantin yang benar-benar rezekinya 100% bersih, tak terkait sedikitpun dari masalah negeri ini?

By Fransisca Agustin
Posted on 15 June 2016

Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun…

Di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan ini, hamba ingin memohon maaf. Sebetulnya sudah lama hamba menyimpan kegelisahan ini, tapi hari ini begitu tak tertahankan.

Tuhan… seumur hidupku aku selalu berusaha menjalankan perintahMu, termasuk dengan sangat hati-hati memilih pekerjaan yang jujur dan jauh dari mencelakakan orang lain, juga alam semesta. Aku memilih pekerjaan sebagai pemusik, pekerjaan yang dekat dengan doa dan meditasi. Harpa dan kecapi.

Dalam setiap dentingnya, aku mengingatMu. Dalam setiap nada, aku memanjatkan doa dan puji. Baik ketika aku memainkan lagu gereja, lagu kelenteng, maupun Asmaul Husna. Aku menemukan kedalaman emosi dan spiritual antar manusia, baik ketika aku memainkan musik klasik, pop, melayu, country, ballad, blues, jazz, etnik Indonesia dan dunia, bahkan rock dan dangdut. Bahagia tak terkira jika aku bisa membuat tim musik dan pendengar berbahagia.

Tapi aku baru sadar, pekerjaanku ternyata tidak sepolos, sebersih, dan se-inosen yang aku kira…

Beberapa kali aku mendapat job di acara Dinas Pendidikan, juga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Selesai main, aku diberi kertas absen yang aku harus tanda tangani. Aku terkejut sekali ketika aku harus mengisi tiga kolom akomodasi dan konsumsi untuk 3 hari, padahal aku hanya main satu kali. Lalu kuitansi yang aku tandatangani, juga kuitansi kosong! Tidak ada angka nominal di sana. Tapi aku diam saja karena honornya lumayan. Apakah itu berarti aku turut andil korupsi, ya Tuhan? Ah…

Itu baru satu contoh, Tuhan…

Bulan lalu, misalnya. Aku hanya diberitahu bahwa jobnya adalah acara gathering di BSD. Ternyata, gathering semen SCG! Tadinya aku berkilah, itu perusahaan Thailand. Paling tidak, tidak merusak alam di Indonesia. Alamak, beberapa minggu kemudian aku mendengar protes pabrik SCG di Sukabumi yang merusak karst Gunung Guha dan polusinya mengganggu warga serta membuat gagal panen – anak usaha perusahan SCG ternyata PT Semen Jawa! Berhari-hari aku menghibur diri, di websitenya mereka menyatakan pabrik mereka ramah lingkungan. Mungkin saja mereka benar, meskipun rakyat ngotot “SCG bohong Go Green”.

Ah, apakah tiap kali aku harus riset panjang dulu sebelum menerima job manggung? Apakah kami semua pekerja di acara gathering ini, ikut andil mendukung kerusakan lingkungan? Semua pemusiknya, kru sound sistemnya, kru dekorasinya, sampai para pelayan, satpam, petugas kebersihan dan supir bis carteran yang mengantar kami, ikut “tertular dosa SCG”? Celaka…

Lalu dua minggu lalu, aku main di acara pelantikan DPP Golkar Jabar di Sentul. Aku tahu, para politikus di Indonesia masih jauh dari bersih. Aku menelan kekesalan, duduk di panggung paling depan menghadap penonton, dan melihat orang-orang di jajaran paling depan.

Di sana kulihat, salah satunya ada Nurdin Halid, mantan Ketum PSSI yang pernah dipenjara karena kasus penyelundupan gula impor. Lalu ada Agung Laksono, yang merupakan pendukung program nuklir Iran dan salah satu pendiri Adam Air yang menewaskan seluruh 102 penumpang pesawat tahun 2007 lalu. Beliau juga komisaris utama perusahaan batubara di Bitung, sahabat Sinar Mas yang menjadi pembela ketika Singapura protes asap dari Sumatera dan Kalimantan, mantan Menpora dan mantan Menko Kesra.

Oh iya, ternyata beliau juga yang mendukung Ratu Atut dulu di kepengurusan Golkar. Berarti juga andil dalam kasus korupsi Ratu Atut yang membuat anak-anak sekolah Banten harus ke sekolah dengan jembatan-jembatan gantung rusak yang berbahaya. Haduh…

Yang paling menyayat hati adalah harus bertepuk tangan ketika Setya Novanto pidato. Sang ketua umum baru, yang terkait kasus penyelundupan beras dari Vietnam sebanyak 60.000 ton, kasus E-KTP senilai 300 miliar, kasus penyelundupan limbah beracun B-3 di Pulau Galang Batam, kasus korupsi PON Riau, serta kasus pencatutan nama Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Freeport.

Ya Tuhan, apakah kami semua, para pekerja pelantikan DPP Golkar Jabar, dari kru panggung dancleaning service venue sampai supplier katering, PKL dan nasi padang untuk makanan kru, pembuat baliho dan kaos, juga pegawai hotel tempat pejabat menginap, dengan demikian juga ikut bertanggungjawab untuk semua kasus korupsi dan penderitaan rakyat itu? Apakah keluarga pekerja juga dihitung makan uang haram?

Apakah lebih bersih job kawinan saja? Tapi bagaimana kalau keluarga pengantin adalah keluarga koruptor? Atau supplier bisnis koruptor, misalnya toko besi dan pekerja bangunan yang turut serta pembangunan sarana PON yang bermasalah (jangan lupa warung di sekitar proyek), atau sesederhana teller cabang pembatu dari bank yang memberikan pinjaman untuk industri yang merusak lingkungan, atau guru les privat anak koruptor, atau dokternya, atau petani dan peternak yang hasilnya dimakan keluarga koruptor?

Bagaimana mungkin kami harus memeriksa semua itu sebelum menerima job? Berapa banyak keluarga pengantin yang benar-benar rezekinya 100% bersih, tak terkait sedikitpun dari masalah negeri ini?

Belum lagi sebagai anggota BPJS, kami harus membuka rekening di BNI/BRI/MANDIRI agar bisa bayar iuran melalui ATM.

Lalu kami harus bagaimana??

Maafkan kami, ya Tuhan… Mohon ampunan dan petunjukMu…

Tertanda, hambaMu yang benar-benar bingung.


Saturday, March 4, 2017

Menyelami Makna Mendalam dari Lagu “Hasrat dan Cita” karya Fariz RM

Cover Album Andi Meriem Mattalata Bahtera Asmara (Gambar dari www.kasetlalu.com)

Pada suatu sabtu pagi, saya yang (memang lagi malas dan galau-galaunya) hendak melanjutkan untuk tidur lagi seusai sarapan. Namun, pikiran saya sejak bangun tidur dari subuh hari memang agak terusik dan sedang sebal-sebalnya dengan urusan pekerjaan. Jadilah, kepikiran dan sulit untuk tidur kembali. Tiba-tiba dari teras rumah, ibu saya yang memang sedang merajut di sana memutar MP3 lagu yang amat nikmat di telinga. Lagu itu memiliki lirik puitis yang indah. Setelah saya browsing, ternyata lagu itu berjudul “Hasrat dan Cita”, dibawakan oleh Andi Meriem Mattalatta, ciptaan Fariz RM.


Saya dengarkan lagu itu hingga selesai, hingga saya terlelap. Ada perasaan damai yang timbul dari alunan nada-nada dan melodi lagu tersebut. Ditambah lagi, suara dari Almarhumah Andi Meriem Mattalatta juga amat merdu di telinga. Namun, satu hal yang paling membuat saya, akhirnya, sangat suka dengan lagu ini adalah liriknya. Liriknya amat puitis nan indah, ciri khas dari lagu-lagu Indonesia pada tahun 80-an, 90-an, dan 2000-an awal. Kira-kira seperti inilah liriknya:

Kala sirna cahaya pelita
Di hamparan padang hidup manusia
Biarkan tangan-Mu terbuka
Menjabat penuh ramah
Dalam damba harap dan cita

Bila kelam berselimut ceria
Di lingkaran temaram hidup yang nyata
Tercipta kubah nestapa
Penuh nista dan dusta
Di bawah kepalsuan yang ada

Ku ingin semua kan terhapus
Membaur di alam semesta
Menatap takjub kurnia sinar-Mu
Melukiskan kata harumnya nirwana

Setulus doa yang kini menjelma
Dan terucap dalam bisu
Selamanya terpaut kalbu
Hasrat dan cita cinta insani

Saturday, February 18, 2017

Zombie Stories: Catatan Harian Para Survivor Indonesia Part 2

Semua tulisan pertama kali dimuat di salah satu thread zombie paling fenomenal di Kaskus. Saya dan beberapa kaskuser lain meramaikan thread bertajuk "Catatan yang (masih) Selamat" tersebut dengan membuat semacam side story dari main event yang dibuat oleh Thread Starter.

Konsep dari cerita yang kami buat adalah bagaimana kondisi Indonesia ketika dihantam bencana zombie apocalypse. Cerita menggunakan sudut pandang orang pertama, dimana tokohnya seolah membuat semacam diary kehidupannya tentang bagaimana mereka bertahan hidup. "NO ZOMBIES WORD". Itulah rules yang ada. Kondisi ceritanya, seolah tidak pernah ada film atau game yang menceritakan hal-hal atau kata tentang "zombie".

Ini dia, saya tuangkan semua yang pernah saya tulis di sana, di Blog ini. Enjoy!

Zombie Stories: Catatan Harian Para Survivor Indonesia Part 1

Semua tulisan pertama kali dimuat di salah satu thread zombie paling fenomenal di Kaskus. Saya dan beberapa kaskuser lain meramaikan thread bertajuk "Catatan yang (masih) Selamat" tersebut dengan membuat semacam side story dari main event yang dibuat oleh Thread Starter.

Konsep dari cerita yang kami buat adalah bagaimana kondisi Indonesia ketika dihantam bencana zombie apocalypse. Cerita menggunakan sudut pandang orang pertama, dimana tokohnya seolah membuat semacam diary kehidupannya tentang bagaimana mereka bertahan hidup. "NO ZOMBIES WORD". Itulah rules yang ada. Kondisi ceritanya, seolah tidak pernah ada film atau game yang menceritakan hal-hal atau kata tentang "zombie".

Ini dia, saya tuangkan semua yang pernah saya tulis di sana, di Blog ini. Enjoy!

Short Horror Story (Cerita Pendek Horor) Part 2

ANDY DI RESTORAN CEPAT SAJI
Hai, aku Andy Marhadi, salah satu ahli gizi yang bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman. Sialnya sekarang aku sedang makan di McD*n*ld. Masa ahli gizi makan junk food? Semoga tak ada orang yang kukenal di sini. Habis mau bagaimana lagi? Aku lapar, jalanan macet, dan panas pula, yasudah aku ke sini saja. Huft, tapi sedih juga makan sendirian, padahal di mejaku ada bangku kosong nih.

Short Horror Story (Cerita Pendek Horor) Part 1

RUMAH TUA
Di sebuah kawasan di ibukota terdapat rumah angker yang cukup besar dan berlantai 2. Di rumah itu pernah terjadi pembantaian terhadap satu keluarga, dimana sang suami membunuh 3 orang, yaitu istrinya, anaknya, dan seorang pembantu dengan cara memutilasi mereka. Sang suami lalu menyesal dan memutuskan bunuh diri di halaman depan rumahnya.

Setelah kejadian itu, setiap kali ada orang yang mencoba masuk ke rumah itu pada malam hari akan meninggal dan mayatnya ditemukan di halaman depan rumah angker tersebut. Konon, pembunuhnya adalah arwah si suami yang gentayangan. Karena itulah, kalau sudah malam, tidak ada lagi yang berani melewati rumah itu, terlebih lagi rumah itu agak terpencil dari rumah yang lain.

Kemudian, ada 3 orang sahabat yang mencoba memberanikan diri masuk ke rumah tersebut. Mereka adalah Akbar, Sammy, dan Anton. Mereka juga ingin mengabadikan penampakan di dalam rumah tersebut dan membuktikan kebenaran tentang adanya hantu si suami yang selalu gentayangan di sana. Setibanya di depan pagar rumah tersebut, mereka segera mengecek perlengkapan.

Sunday, November 13, 2016

Adios! Ghaida Farisya: Karena Kupu-Kupu Ditakdirkan Terbang Lebih Tinggi


Sebuah Fan-Art dalam rangka Project Birthday Ghaida bersama @kamenriderbebek Tahun 2014
Kata "Guider" saya temukan di Google Translate ketika menerjemahkan nama Ghaida dalam huruf Jepang
Foto Asli di-upload oleh Ghaida Farisya melalui akun Twitter-nya (@ghaidaJKT48)


Tanggal 8 April 2012. Itu adalah tanggal pertama kali saya mendengar nama “Ghaida Farisya”. Saya pertama kali melihat kenampakannya dalam sebuah foto berisikan belasan member JKT48 di website resmi mereka. Sosoknya menarik perhatian mata dan memikat relung hati. Adalah sederhana, yaitu “rambut pendek”. Mungkin, Ghaida adalah perempuan berambut pendek nan tomboy kedua yang dapat memikat hati saya. Kenapa? Tidak tahu kenapa, karena memang untuk urusan seperti itu sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Tanggal 15 April 2012. Itu adalah hari dimana saya memutuskan untuk berikrar menjadikan dia sebagai oshi (oshi dapat diartikan member sebuah girl group yang sangat ingin kita dukung dan tentunya paling diidolakan), tepatnya setelah saya melihatnya dalam sebuah acara berjudul JKT48 School di Global TV. Saya mungkin orang yang suka dengan tipe perempuan yang agak berbeda dari yang lain.

Bagi saya, Ghaida merupakan perempuan yang masuk dalam kriteria itu. Dalam perjalanan ngidol saya terbukti bahwa Ghaida adalah sosok idola yang berbeda dari yang lain, tentunya bukan hanya karena rambutnya yang pendek di tengah mayoritas member JKT48 yang berambut panjang.